Pemuda Muhammadiyah Sambas

Pemuda Muhammadiyah Sambas
--------------------------------------------------

Sabtu, 31 Desember 2011

Jangan sampai Menggurita

Apa jadinya apabila organisasi dililit kebohongan, apa jadinya apabila organisasi diarcuni dogma senioritas, apa jadinya apabila organisasi dijadikan alat pelengkap Curiculum Vite pribadi, adan apa jadinya apa bila pesan sang ahmad dahlan yang paling sering disampaikan terjadi, " hidupilah muhammadiyah jangan mencari hidup di Muhammadiyah"
Tahun 2012 akan segera didepan mata pergantian tahun tentu akan disambut gegap gempita manusia diseluruh dunia, dalam satu malam hanya menunggu pergerkan detik yang menyebapkan pergeseran tahun.
Muhammadiyah sebagai intutusi masyarakat mulai harus berpikir kembali, memasang strategi untuk kembali menjadi yang terdepan, untuk siap berbicara lantang membonkar kebenaran untuk Islam yang hakiki., namun akan sangat ironis apabila saat ini Muhammadiyah hanya sebagai organisasi  massa yang hanya hebat didunia pendidikan dan kesehatan.
Saangat ironis sekali saat ini, secara pemetaan Muhammadiyah hanya terasa dibeberapa daerah saja, tertuma di Jawa, namun apa bila ditilik lebih jeli kondisi tersebut maka saya melihat sebuah gulungan benang klasik yang kini menjadi gurita didalam tubuh muhammadiyah, diantaranya :
1. Kaderisasi, Tak ada yang meragukan sistem kaderisasi muhammadiyah yang dilakukan secara berjenjang, namun pertanyaannya, militankah mereka, untuk digaris bawahi militan yang saya maksud adalah, seorang kader yang siap untuk menerima dan menjalankan kehidupan sesuai dengan perjuangan muhammadiyah, dan selalu siap untuk mengatakan " Saya seorang muhammadiyah "
2. SDM, sebuah organisasi yang baik tentu memerlukan SDM yang baik pula, penting kiranya muhammadiyah membangun jaringan SDM yang berkualitas, berkualitas dari penguasaan muhammadiyah dan organisasi, satu hal yang tak dapat dipisah dan harus saling mengisi, saya melihat banyak sekali pengurus muhammadiyah hanya memahami organisasi tidak memahami muhammadiyah, dan selalu menjadikan muhammadiyah bagian kedua dalam sebuah sistem pergerakan, dimana aturan aturan muhammadiyah selalu dinegoisasi agar kebijakan dapat mulus berjalan, sebagai contoh, Pemilihan kepala sekolah Muhammadiyah, hampir tidak pernah dalam setiap pemilihan kepala sekolah muhammadiyah komponen komponen penting untuk duduk bersama, akan sangat baik, apabila Dikdasmen, Majelis kaderisasi dan dewan guru sekolah Muhammadiyah duduk bersama. akibatnya kader yang militan secara organisasi dan militan akan terpinggirkan, suasana kerja yang saling mencurigai dan akhirnya titipan lah yang berkuasa
3. Amal Usaha, Hanya Muhammadiyah yang memiliki amal usaha yang tersebar bagaikan jamur, dari sabang sampai maroke, pendirian amal usaha bukan hanya sebagai alat atau media untuk menghimpun dana umat, namun ada kepentingan strategis lainnya, yaitu proses kaderisasi, pertanyaanya, sudah berapa banyak sekolah, kampus dan amal usaha lainnya melahirkan calon calon Muhammadiyah, mereka hanya dilahirkan untuk memegang Ijazah Muhammadiyah sebagai bentuk bahwa mereka bersekolah dimuhammadiyah bukan kader muhammadiyah
4. Sirkulasi struktur Muhammadiyah, sebuah sumbang dan saran, mungkin akan lebih baik, apabila setiap pengurusan muhammadiyah dibentuk untuk perkembangan organisasi muhammadiyah harus menimbangkan kader kader yang terdidik secara muhammadiyah dan organisasi, banyak pengurus muhammadiyah yang muda pindah atau lari dari muhammadiyah karena merasa tidak dihargai oleh senior seniornya, akses informasi tentang muhammadiyah harus dibuka, traspransi ditubuh muhammadiyah dijalankan, dengan begitu muhammadiyah akan terjaga, sudah saatnya estafet muhammadiyah diberikan kepada mereka yang telah teruji sebagai muhammadiyah, dan tidak pernah malu untuk mengatakan saya " Muhammadiyah "
Banyak hal yang harus dikoreksi, agar dilembar lembar tahun berikutnya meuhammadiyah berjalan dengan baik.dan tentunya masalah ini tidak menjadi guruta ditubuh Muhammadiyah yang kita cintai



FAISAL RIZA
Sekretaris pemuda Muhammadiyah